• Home
  • Berita
  • Kadin Apresiasi Kerja Nyata Kemenperin Ciptakan SDM Industri Kompeten

Kadin Apresiasi Kerja Nyata Kemenperin Ciptakan SDM Industri Kompeten

Administrator Rabu, 13 Januari 2021 15:56 WIB

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P. Roeslani mengapresiasi upaya Kementerian Perindustrian menyelenggarakan Diklat 3 in 1 berbasis kompetensi secara serentak di tujuh Balai Diklat Industri (BDI).

Hal tersebut disampaikan Rosan saat memberikan sambutan pada acara Kick Off Diklat 3 in 1 Serentak di 7 BDI secara virtual, Selasa (12/1/2021).

Menurut Rosan, upaya tersebut merupakan wujud nyata upaya mendorong lahirnya tenaga kerja kompeten sesuai kebutuhan industri.

"Kami sangat apresiasi program Diklat 3 in 1 yang diselengarakan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, di bawah pimpinan Menperin Agus Gumiwang. Diklat 3 in 1 ini menjadi sangat penting dan bermanfaat untuk dunia usaha," kata Rosan.

Lebih rinci, Rosan mengungkapkan bahwa hampir 40% dari total tenaga kerja di Indonesia yang jumlahnya ratusan juta orang hanya lulusan sekolah menengah, sedangkan yang latar belakang diploma hanya sekitar 12%.

"Oleh karena itu, melalui pelatihan ini menjadi hal yang penting untuk meningkatkan kompetensi keterampilan (up-skilling) atau pembaruan keterampilan (re-skilling) bagi para tenaga kerja yang didasarkan pada kebutuhan dunia industri saat ini," jelasnya.

Saat ini, jelas Ketum Kadin, ketimpangan antara kebutuhan dunia usaha dan pekerja masih sangat besar. "Oleh karenanya, upaya ini menjadi penting karena dapat menciptakan tenaga kerja yang siap pakai," ungkap Rosan.

Dikesempatan yang sama, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, untuk mendorong pertumbuhan industri nasional, terdapat tiga pilar utama yang harus menjadi perhatian, yaitu investasi, teknologi, dan SDM.

"Dari ketiga komponen tersebut, potensi besar bagi Indonesia adalah ketersediaan SDM berkualitas seiring adanya momentum bonus demografi yang perlu kita manfaatkan," kata Menperin.

Dijelaskan Agus, kurikulum Diklat 3 in 1 telah didesain spesifik pada keterampilan tertentu yang selaras dengan kebutuhan industri.

"Pelaksanaan pelatihan mulai dari penyiapan kurikulum, praktik pembelajaran hingga penempatan kerja telah dilakukan berkolaborasi dengan perusahaan industri dan asosiasi industri," imbuhnya.

Lebih lanjut, Menperin mengungkapkan, penyelenggaraan Diklat 3 in 1 juga sebagai salah satu langkah penanggulangan dampak pandemi Covid-19 melalui penyerapan tenaga kerja dan pengurangan jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri.

"Dengan tersedianya tenaga kerja industri kompeten diharapkan utilisasi industri dapat kembali meningkat. Pada Desember 2020, utilisasi industri mulai merangkak pada level 61,1%, yang sebelumnya sempat menurun di sekitaran 50% karena pandemi Covid-19," tutur Agus.

Kick off penyelenggaraan Diklat 3 in 1 ini diikuti sebanyak 6.103 peserta, yang mencakup dari 14 provinsi dan 52 kabupaten/kota serta melibatkan 101 perusahaan industri dan 20 Dinas Kabupaten/Kota.

Adapun berbagai jenis pelatihan yang diselenggarakan, antara lain pelatihan operator mesin dan peralatan produksi pabrik kelapa sawit serta pelatihan operator produksi olahan makanan dan keamanan pangan di BDI Medan dengan diikuti sebanyak 900 peserta.

Selain itu, pelatihan operator junior custom made wanita, pembuatan tenun datar dengan alat tenun, serta pembuatan hiasan busana dengan alat jahit tangan dan batik tulis, yang dilaksanakan di BDI Padang dengan sebanyak 1.190 peserta.

Berikutnya, BDI Jakarta menggelar pelatihan operator mesin industri garmen dan quality control garmen, yang diikuti sebanyak 825 peserta. Kemudian, BDI Yogyakarta melaksanakan pelatihan operator jahit upper alas kaki, operator jahit karung jumbo plastik, up-skilling jahit karung jumbo plastik, operator assembling alas kaki, serta desain dan finishing furniture dengan diikuti sebanyak 1.570 peserta.

Di BDI Surabaya menggelar pelatihan operator mesin industri garmen, operator tekstil dan supervisor garmen/TPT, dengan diikuti sebanyak 750 peserta. Selanjutnya, BDI Denpasar melaksanakan pelatihan animasi untuk 168 peserta, dan BDI Makassar menjalankan pelatihan desain kemasan, aneka olahan rumput laut, aneka olahan ikan, dan aneka olahan cokelat, yang diikuti sebanyak 700 peserta.


T#gs IndustriKadinSDM
FB Comments